Senin, 03 Desember 2018

ANALISIS POTENSI DAN PRODUK UNGGULAN KABUPATEN SITUBONDO


I.                        PENDAHULUAN

Deskripsi Kabupaten

Kabupaten Situbondo memiliki beragam potensi yang mampu menunjang pengembangan dan pembangunan daerah. Diantaranya adalah potensi dalam bidang pertanian, ekonomi, perdagangan, industri, pariwisata, pendidikan dan jasa. Dengan modal kultur dan potensi yang dimiliki Situbondo telah menjadi sebuah daerah yang dinamis dan terus berkembang.
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten dari 38 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Situbondo memiliki luas wilayah kurang lebih 1.638,50 Km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 669.713 jiwa.
Kabupaten Situbondo terbagi menjadi 17 kecamatan, 136 desa dan kelurahan. Berikut 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo
1.      Kecamatan Sumbermalang
2.      Kecamatan Jatibanteng
3.      Kecamatan Banyuglugur
4.      Kecamatan Besuki
5.      Kecamatan Suboh
6.      Kecamatan Mladingan
7.      Kecamatan Bungatan
8.      Kecamatan Kendit
9.      Kecamatan Panarukan
10.  Kecamatan Situbondo
11.  Kecamatan Mangaran
12.  Kecamatan Panji
13.  Kecamatan Kapongan
14.  Kecamatan Arjasa
15.  Kecamatan Jangkar
16.  Kecamatan Asembagus
17.  Kecamatan Banyuputih

Batas Wilayah dan Letak Geografis

Kabupaten Situbondo terletak di antara koordinat 7° 35’ - 7° 44’ LS dan 113° 30’ – 114° 42’ BT, dengan luas wilayah 1.638,50 Km2. Kabupaten Situbondo tercatat sebagai salah satu kawasan yang strategis dan mempunyai perkembangan yang cukup dinamis. Letak Kabupaten Situbondo, disebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 Km2 atau 163.850 Ha, bentuknya memanjang dari Barat ke Timur lebih kurang 150 Km. Pantai Utara umumnya berdataran rendah dan disebelah Selatan berdataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayah lebih kurang 11 Km. Luas wilayah menurut Kecamatan, terluas adalah Kecamatan Banyuputih 481,67 Km2 disebabkan oleh luasnya hutan jati di perbatasan antara Kecamatan Banyuputih dan wilayah Banyuwangi Utara. Sedangkan luas wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Besuki yaitu 26,41 Km2 Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 14 kecamatan memiliki pantai dan 4 Kecamatan tidak memiliki pantai, yaitu Kecamatan Sumbermalang, Kecamatan Jatibanteng, Kecamatan Situbondo dan Kecamatan Panji.
Temperatur daerah ini lebih kurang diantara 25,8° C – 30,0° C dengan rata-rata curah hujan antara 994 mm – 1.503 mm per tahunnya dan daerah ini tergolong kering. Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian 0 – 1.250 m di atas permukaan air laut. Keadaan tanah menurut teksturnya, pada umumnya tergolong sedang 96,26 %, tergolong halus 2,75 % dan tergolong kasar 0,99 %. Drainase tanah tergolong tidak tergenang 99,42 %, kadang-kadang tergenang 0,05 % dan selalu tergenang 0,53 %. Jenis tanah daerah ini berjenis antara alain alluvial. Regosol, gleysol, renzine, grumosol, mediteran, latosol, serta andosol. Batas Wilayah Utara : Selat Madura Selatan : Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi Barat : Kabupaten Probolinggo Timur.

Sumber Data dan Informasi

Sumber data dan informasi di ambil dari Kabupaten Situbondo Dalam Angka 2018 yang telah di publikasikan oleh BPS Kabupaten/Kota.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data Podes 2014 dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas terlatih dengan narasumber yang relevan. Petugas  adalah aparatur ataupun mitra kerja BPS Kabupaten/Kota, sementara  narasumber adalah kepala desa/lurah atau narasumber lain yang memiliki  pengetahuan terhadap wilayah target pencacahan.




II.            HASIL PENGAMATAN

1.      Analisis Data Statistik

a.    Proporsi Luas wilayah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Luas (Km2)
Proporsi (%)
1.
Sumberlawang
129.47
7.9
2.
Jatibanteng
66.08
4.03
3.
Banyuglugur
72.66
4.43
4.
Besuki
26.41
1.61
5.
Suboh
30.84
1.88
6.
Mladingan
39.61
2.42
7.
Bungatan
66.07
4.03
8.
Kendit
114.14
6.97
9.
Panarukan
54.38
3.32
10.
Situbondo
27.81
1.7
11.
Mangaran
46.99
2.87
12.
Panji
35.7
2.18
13.
Kepongan
44.55
2.72
14.
Arjasa
216.38
13.21
15.
jangkar
67
4.09
16.
Asembagus
188.74
7.25
17.
Banyuputih
481.67
29.4
Jumlah
1638.89
100
Proporsi adalah perbandingan luas kecamatan terhadap luas seluruh wilayah

b.    Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah Seluruh
Rasio Jenis Kelamin (%)
Laki-Laki
Perempuan
1.
Sumberlawang
12.849
13 559
26 408
0,95
2.
Jatibanteng
10.690
11 516
22 206
0,93
3.
Banyuglugur
11 445
12 183
23 628
0,94
4.
Besuki
31.532
33 123
64 655
0,95
5.
Suboh
13.224
13 920
27 144
0,95
6.
Mladingan
10 862
11 563
22 425
0,94
7.
Bungatan
12 139
13 132
25 271
0,92
8.
Kendit
13 916
14 650
28 566
0,95
9.
Panarukan
27 648
28 674
56 322
0,96
10.
Situbondo
23 400
24 673
48 073
0,95
11.
Mangaran
15 978
17.097
33 075
0,93
12.
Panji
35 187
37 320
72 507
0,94
13.
Kepongan
18 634
19 783
38 417
0,94
14.
Arjasa
19 996
20 689
40 685
0,97
15.
jangkar
18 129
18 992
37 121
0,95
16.
Asembagus
23 485
24 518
48 003
0,96
17.
Banyuputih
29 165
29 611
58 776
0,98
Jumlah
328 279
345 003
673 282
0,95
Sumber : Proyeksi penduduk indonesia 2010-2035
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan dibandingan jumlah penduduk laki-laki
c.    Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Luas (km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (j/Km2)
1.
Sumberlawang
129.47
26 408
204
2.
Jatibanteng
66.08
22 206
336
3.
Banyuglugur
72.66
23 628
325
4.
Besuki
26.41
64 655
2 448
5.
Suboh
30.84
27 144
880
6.
Mladingan
39.61
22 425
566
7.
Bungatan
66.07
25 271
382
8.
Kendit
114.14
28 566
250
9.
Panarukan
54.38
56 322
1 036
10.
Situbondo
27.81
48 073
1 729
11.
Mangaran
46.99
33 075
704
12.
Panji
35.7
72 507
2 031
13.
Kepongan
44.55
38 417
862
14.
Arjasa
216.38
40 685
188
15.
jangkar
67
37 121
554
16.
Asembagus
188.74
48 003
404
17.
Banyuputih
481.67
58 776
122
Jumlah
1638.89
673 282
411
Sumber : Proyeksi penduduk indonesia 2010-2035
Kepadatan penduduk adalah jumlah jiwa per luas wilayah (km2)
d.    Luas Lahan dan Presentase Lahan Pertanian tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Pertanian (%)
Pertanian
Bukan Pertanian
1.
Sumberlawang
2.186
131
2.317
95%
2.
Jatibanteng
3.494
0
3.494
100%
3.
Banyuglugur
2.585
0
2.585
100%
4.
Besuki
202
0
7.711
100%
5.
Suboh
707
5
802
95%
6.
Mladingan
173
0
173
100%
7.
Bungatan
897
0
897
100%
8.
Kendit
2654
0
2654
100%
9.
Panarukan
561
0
561
100%
10.
Situbondo
996
0
996
100%
11.
Mangaran
1
0
1
100%
12.
Panji
1.885
71
1.956
98%
13.
Kepongan
941
0
941
100%
14.
Arjasa
3.888
0
3.888
100%
15.
jangkar
586
0
586
100%
16.
Asembagus
1.205
67
1.272
97%
17.
Banyuputih
8.839
0
8.839
100%
Jumlah
30.969
274
32.074
95%
Sumber : dinas pertanian
Persentase Lahan Pertanian adalah perbandingan anatar luas pertanian terhadap luas lahan seluruh wilayah
e.    Luas Lahan dan Presentase Lahan Sawah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Sawah (%)
Sawah
Bukan Sawah
1.
Sumberlawang
1.465
316
1.781
95%
2.
Jatibanteng
1.258
35
1.290
98%
3.
Banyuglugur
697
30
727
98%
4.
Besuki
3.340
-
3.340
100%
5.
Suboh
2.936
-
2.936
100%
6.
Mladingan
5.472
251
5.723
95%
7.
Bungatan
2.115
1 036
3.151
90%
8.
Kendit
3.048
302
3.350
98%
9.
Panarukan
6.591
-
6.591
100%
10.
Situbondo
1.330
-
1.330
100%
11.
Mangaran
3.979
-
3.979
100%
12.
Panji
3.509
-
3.509
100%
13.
Kepongan
5.950
503
6.453
94%
14.
Arjasa
5.508
1 178
6.686
89%
15.
jangkar
2.561
343
2.904
95%
16.
Asembagus
2.714
525
3.239
94%
17.
Banyuputih
3.638
843
4.481
90%
Jumlah
56.119
5.362
787.743
95%
Sumber: dinas pertanian
Persetase luas sawah adalah perbandingan luas sawah terhadap luas lahan pertanian
f.     Luas Sawah Irigasi, Non Irigasi dan Persentase Luas Sawah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Sawah (%)
Irigasi
Non irigasi
1.
Sumberlawang
808
97
905
98%
2.
Jatibanteng
568
58
626
98%
3.
Banyuglugur
498
0
498
100%
4.
Besuki
1729
0
1729
100%
5.
Suboh
1.220
5
1.225
99%
6.
Mladingan
1.585
499
2.084
90%
7.
Bungatan
1.035
512
1.547
90%
8.
Kendit
1.408
0
1.408
100%
9.
Panarukan
1.104
0
1.104
100%
10.
Situbondo
1.215
0
2.071
100%
11.
Mangaran
2.550
0
2.550
100%
12.
Panji
1.601
100
1.701
97%
13.
Kepongan
2.347
94
2.441
98%
14.
Arjasa
2.749
476
3.225
90%
15.
jangkar
3.095
46
3.141
98%
16.
Asembagus
3.013
121
3.134
97%
17.
Banyuputih
3.619
48
3.667
98%
Jumlah
31.831
2.056
33.887
90%
Sumber : dinas pertanian
Luas lahan sawah irigasi adalah perbandingan luas sawah irigasi terhadap luas sawah seluruhnya


2.      Penetapan Komoditas Unggulan

a.    Komoditi Perkebunan paling Produktif di Kabupaten Pacitan
No
Kecamatan
Tebu
Tembakau
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Sumberlawang
-
-
612
175.644
2.
Jatibanteng
6
57
645
73.014
3.
Banyuglugur
36
324
542
67.208
4.
Besuki
8
72
367
224.237
5.
Suboh
9
81
614
1088.622
6.
Mladingan
25
275
523
436.182
7.
Bungatan
8
80
153
40.698
8.
Kendit
836
7.524
56
5.656
9.
Panarukan
924
11.088
77
124.124
10.
Situbondo
294
3.223
-
-
11.
Mangaran
248
2.232
-
-
12.
Panji
124
1.488
47
3 666
13.
Kepongan
196
1.950
-
-
14.
Arjasa
257
3.084
271
94.308
15.
jangkar
1.289
16.112
33
1.749
16.
Asembagus
3.747
46.837
-
-
17.
Banyuputih
1.995
24.937
41
54.234
2016
10.002
119.365
119.365
3.981
2015
8.022
57.521
5.270
3.314

Sumber = Dinas Pertanian
b.    Komoditas ternak unggulan paling tinggi di tiap kecamatan
No
Kecamatan
Ternak Besar (ekor)
Ternak Kecil (ekor)
Sapi
Kuda
Kambing
Domba
1.
Sumberlawang
6.821
25
5.271
5.175
2.
Jatibanteng
7.896
11
4.679
4.798
3.
Banyuglugur
7.600
10
3.560
5.612
4.
Besuki
3.900
8
3.914
4.470
5.
Suboh
3.682
-
4.516
6.579
6.
Mladingan
6.459
-
2.300
6.700
7.
Bungatan
8.981
18
4.358
4.569
8.
Kendit
11.822
3
4.103
7.789
9.
Panarukan
5.975
12
2.483
4.871
10.
Situbondo
4.329
30
2.931
4.931
11.
Mangaran
8.844
5
3.854
6.156
12.
Panji
11.300
8
4.531
4.829
13.
Kepongan
9.416
8
5.108
4.361
14.
Arjasa
17.707
-
5.328
3.617
15.
jangkar
18.972
10
4.175
4.857
16.
Asembagus
17.946
23
4.623
4.672
17.
Banyuputih
24.748
15
8.046
4.338
2016
176.398
186
73.780
88.324
2015
172.528
227
50.614
63.461
Sumber: Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pacitan
c.    Komoditas unggas unggulan tiap kecamatan
No
Kecamatan
Ayam Kampung
Ayam  Ras Pedaging
Ayam Ras Peterlur
Itik/entok
1.
Sumberlawang
63.472
-
356
2.616
2.
Jatibanteng
62.346
-
-
2.080
3.
Banyuglugur
61.676
1.200
-
3.000
4.
Besuki
58.435
-
1.600
10.000
5.
Suboh
61.623
5.200
317
10.717
6.
Mladingan
59.695
-
2.000
3.000
7.
Bungatan
48.268
600
1.800
1.304
8.
Kendit
57.432
2.000
2.350
1.826
9.
Panarukan
49.235
-
14.000
9.750
10.
Situbondo
32.654
40.000
1.000
2.424
11.
Mangaran
51.023
2.000
-
6.748
12.
Panji
54.212
20.000
1.000
1.000
13.
Kepongan
61.543
-
2.850
4.839
14.
Arjasa
63.215
140.000
-
2.135
15.
jangkar
70.432
100.000
-
1.056
16.
Asembagus
69.125
500
12.600
1.325
17.
Banyuputih
71.168
4.000
2.200
5.000
2016
995.554
316.500
42.073
68.820
2015
626.450
102.142
42.450
52.082

Sumber : dinas pertanian

d.    Proporsi Tata Guna Lahan Kabupaten Pacitan
No
Tata Guna Lahan
Luas (ha)
Persentase  Luas (%)
1
Pemukiman
7.598
4,64
2
Sawah
26.191
15,98
3
Pertanian Tanah Kering
31.876
19,45
4
Kebun Campuran
428
0,26
5
Perkebunan
2.433
1,49
6
Hutan
73.512
44,87
7
Semak Belukar
2.174
1,33
8
Padang Rumput
4.970
3,03
9
Tanah Rusak
6.879
4,20
10
Tanah Tandus
5.873
3,58
11
Tambak/ Kolam
1.629
0,99
12
Rawa
182
0,11
13
Lain-lain
100
0,0
Jumlah
163.850
100%
Persentase luas adalah perbandingan masiing-masing tata gun lahan terhadap luas seluruh wilayah




3.      Analisis Data Kependudukan

a.       Rumus Linier
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk 2017
Perkiraan Jumlah Penduduk
2018
2019
2020
2021
2022
1.
Sumberlawang
26,408
27,253
28,098
28,943
29,788
30,633
2.
Jatibanteng
22,206
22,917
23,627
24,338
25,048
25,759
3.
Banyuglugur
23,628
24,384
25,140
25,896
26,652
27,408
4.
Besuki
64,655
66,724
68,793
70,862
72,931
75,000
5.
Suboh
27,144
28,013
28,881
29,750
30,618
31,487
6.
Mladingan
22,425
23,143
23,860
24,578
25,295
26,013
7.
Bungatan
25,271
26,080
26,888
27,697
28,506
29,314
8.
Kendit
28,566
29,480
30,394
31,308
32,222
33,137
9.
Panarukan
56,322
58,124
59,927
61,729
63,531
65,334
10.
Situbondo
48,073
49,611
51,150
52,688
54,226
55,765
11.
Mangaran
33,075
34,133
35,192
36,250
37,309
38,367
12.
Panji
72,507
74,827
77,147
79,468
81,788
84,108
13.
Kepongan
35,641
36,746
37,851
38,957
40,062
41,344
14.
Arjasa
34,503
35,573
36,643
37,712
38,782
40,023
15.
jangkar
30,949
31,908
32,868
33,828
34,787
35,901
16.
Asembagus
83,186
85,766
88,345
90,925
93,504
96,496
17.
Banyuputih
43,348
44,692
46,036
47,381
48,725
50,284
Jumlah
677,977
699,374
720,840
742,310
763,774
786,373
α 2010 - 2016 = 0,32 %

b.       Rumus Pertumbuhan
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk 2017
Perkiraan Jumlah Penduduk
2018
2019
2020
2021
2022
1.
Sumberlawang
26,408
27,253
28,125
29,025
29,954
30,912
2.
Jatibanteng
22,206
22,917
23,650
24,407
25,188
25,994
3.
Banyuglugur
23,628
24,384
25,164
25,970
26,801
27,658
4.
Besuki
64,655
66,724
68,859
71,063
73,337
75,683
5.
Suboh
27,144
28,013
28,909
29,834
30,789
31,774
6.
Mladingan
22,425
23,143
23,883
24,647
25,436
26,250
7.
Bungatan
25,271
26,080
26,914
27,775
28,664
29,582
8.
Kendit
28,566
29,480
30,423
31,397
32,402
33,439
9.
Panarukan
56,322
58,124
59,984
61,904
63,885
65,929
10.
Situbondo
48,073
49,611
51,199
52,837
54,528
56,273
11.
Mangaran
33,075
34,133
35,226
36,353
37,516
38,717
12.
Panji
72,507
74,827
77,222
79,693
82,243
84,875
13.
Kepongan
38,417
39,646
40,915
42,224
43,575
44,970
14.
Arjasa
40,685
41,987
43,331
44,717
46,148
47,625
15.
jangkar
37,121
38,309
39,535
40,800
42,105
43,453
16.
Asembagus
48,003
49,539
51,124
52,760
54,449
56,191
17.
Banyuputih
58,776
60,657
62,598
64,601
66,668
68,802
Jumlah
673,282
694,827
717,061
740,007
763,688
788,127
α 2010 - 2016 = 0,32 %

III.            DESKRIPSI

1.      Analisis Data Statistik

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Proporsi adalah perbandingan luas kecamatan terhadap luas seluruh wilayah. Proporsi wilayah kabupaten Situbondo terbesar pada kecamatan Banyuputih dengan jumlah proporsi sebesar 29,4 % dan proporsi terendah pada kecamatan Besuki dengan proporsi 1,61 %. Sehingga dari hasil proporsi tersebut dapat diketahui bahwa luas wilayah terluas pada kecamatan Banyuputih dengan luas 481,67 km2.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan dibandingan jumlah penduduk laki-laki dari suatu wilayah. Rasio jenis kelamin pada kabupaten Pacitan memiliki variasi terhadap jumlah laki-laki dan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kabupaten Situbondo terbesar pada kecamatan Banyuputih dengan rasio jenis kelaminnya 0,98 % dan terkesil pada kecamatan Bungatan dengan rasio jenis kelaminnya 0,92 %.
Kepadatan penduduk adalah jumlah jiwa per luas wilayah (km2). Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2. Kepadatan penduduk pada kabupaten Situbondo terbesar pada kecamatan Besuki dengan jumlah kepadatan penduduknya 2 448 j/km2 dan terkecil pada kecamatan Banyuputih dengan jumlah kepadatan penduduknya 122 j/km2. Kepadatan penduduk jika melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat kita lihat di Indonesia yang laju pertumbuhan penduduknya meningkat pesat.
Persentase Lahan Pertanian adalah perbandingan antara luas pertanian terhadap luas lahan seluruh wilayah. Persentasi lahan pertanian di kabupaten Situbondo memiliki persentase lahan pertanian 15,98 % dari semua wilayah. Persentasi lahan pertanian terbesar pada kecamatan Jatibanteng dan Punung dengan persentasenya 100% dengan jumlah pertaniannya ± 3.494 ha. Jika terus terjadi pembangunan yang merelakan lahan pertanian produktif sebagai sasarannya, dikhawatirkan lahan pertanian produktif akan habis.
Persetase luas sawah adalah perbandingan luas sawah terhadap luas lahan pertanian. Persentase luas sawah kabupaten Situbondo  dari 1.638,89 ha memiliki luas sawah  56.119 atau 15,98 %. Persentase luas sawah terbesar terdapat pada kecamatan Panarukan dengan luas sawah 6.591 ha atau 100 % dan terendah pada kecamatan Banyuglugur dengan luas sawah 697 ha atau 98%.  Persentase luas sawah dapat menentukan tingkat ketahanan pangan pada kabupaten tersebut.
Luas lahan sawah irigasi adalah perbandingan luas sawah irigasi terhadap luas sawah seluruhnya. Persentase lahan sawah pada kabupaten Pacitan memiliki luas 31.831 ha atau 90 %. Persentase terbesar pada kabupaten Situbondo terletak pada kecamatan Banyuputih dengan luas sawah 3.619atau 98 % dan terendah pada kecamatan Bungatan dengan luas sawah 1.035 ha atau 90 %. Persentase luas sawah dapat menentukan proyeksi teknis untuk penentuan komoditas padi yang unggul dalam meningkatkan kebutuhan pangan di setiap wilayah.

2.      Penetapan Komoditas Unggulan

Penentuan komoditas unggulan daerah merupakan salah satu faktor kunci pengembangan ekonomi daerah. Banyak metode yang digunakan dalam penentuan komoditas unggulan daerah seperti produk khas, luas lahan, jumlah usaha, produktivitas komoditi, penyerapan tenaga kerja, aspek pemasaran, keunggulan kualitas dan harga produk dan sebagainya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beberapa subsektor unggulan Kabupaten Situbonddo adalah subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan, subsektor perikanan, subsektor perdagangan besar dan eceran, subsektor industri tanpa migas serta subsektor pengangkutan. Secara konkrit komoditas unggulan yang selama ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat kabupaten Situbondo adalah tebu, dan tembakau dengan masing-masing hasil produksinya yaitu : cengkeh (119.365 ton), dan tembakau (3.981 ton).
Komoditas unggulan pertenakan pada kabupaten Pacitan yaitu ternak besar berupa sapi dan kuda sedangkan ternak kecil yaitu kambing dan domba. Komoditas pertenakan pada kabupaten Situbondo pada ternak sapi sebesar 176.398 ekor pada tahun 2016 dan 172.528 ekor pada tahun 2015 sedangkan pada kambing sebesar 73.780 ekor pada tahun 2016 dan 50.614 ekor pada tahun 2015. Komoditas unggulan terbanyak pada setiap kecamatan adalah sapi dengan rata-rata ± 174.463 ekor.
Komoditas unggulan unggas pada kabupaten Situbondo yaitu ayam kampung dengan hasil unggas ayam kampung sebesar 995.554 ekor pada tahun 2016 dan 626.450 pada tahun 2015. Komoditas unggulan unggas terbanyak setiap kecamatan masing-masing sebagai berikut:
Proporsi penggunaan lahan di kabupaten Pacitan menunjukan area permukiman sebesar 4,64 % area yang masih berupa sawah 15,98, area hutan sebesar 44,87 %, area tegal sebesar 0,26 %, area perkebunan sebesar 1,49 % . Penggunaan lahan pemukiman sangat sedikit dari penggunaan lahan untuk hutan sehingga kondisi pada daerah kabupaten Pacitan memiliki daya tahan terhadap bahaya banjir dan longsor sehingga perlu di pertahankan penggunaan lahan hutannya

3.      Analisis Data Kependudukan

Penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Karena penduduk merupakan sumber daya manusia yang partisipasinya sangat diperlukan agar perencanaan dapat berjalan dengan baik. Penduduk juga merupakan motor penggerak pembangungan sehingga tidak dapat dilepaskan peranannya dalam pembangunan daerah. Selain sebagai subjek dalam proses pembangunan, penduduk dapat juga bertindak sebagai objek, dimana ia akan menjadi target dalam setiap proses pembangunan. Oleh karena itu analisis kependudukan sangat efesiensi dan efektivitas perencanaan pembangunan agar berhasil sebagaimana diharapkan.
Analisis data kependudukan di kabupaten Situbondo dengan perkiraan jumlah penduduk tiap kecamatan antara tahun 2018 – 2022, menggunakan persamaan rumus linier dan rumus pertumbuhan dengan asumsi α (rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk) adalah 0,32 % dengan peningkatan jumlah penduduk dengan rumus linier dari tahun 2017 dengan jumlah 677,977 penduduk, tahun 2018 (571.096 penduduk), tahun 2019 (588.805 penduduk), tahun 2020 (606.513 penduduk), tahun 2021 (624.222 penduduk), dan tahun 2022 (641.930 penduduk). Sedangkan peningkatan jumlah penduduk dengan rumus pertumbuhan dari tahun 2017 dengan jumlah 553.388 penduduk, tahun 2018 (699,374 penduduk), tahun 2019 (720,840 penduduk), tahun 2020 (742,310 penduduk), tahun 2021 (763,774 penduduk), dan tahun 2022 (786,373 penduduk).
Perbandingan kedua rumus tersebut sangat terlihat nyata dari rumus linier dengan rumus pertumbuhan. Rumus perbandingan lebih terlihat sangat pesat dalam pertumbuhan penduduk dari pada rumus linier. Perbandinga tersebut dapat terlihat mulai tahun 2020 hingga tahun 2022 namun pada tahun 2018 belum ada pengaruh yang nyata pada rumus pertumbuhan.

IV.            KESIMPULAN

Kabupaten Situbondo memiliki beragam potensi yang mampu menunjang pengembangan dan pembangunan daerah. Diantaranya adalah potensi dalam bidang ekonomi, perdagangan, industri, pariwisata, pendidikan dan jasa. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten dari 38 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Situbondo terletak di antara koordinat 7° 35’ - 7° 44’ LS dan 113° 30’ – 114° 42’ BT, Situbondo memiliki luas wilayah kurang lebih 1.638,50 Km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 669.713 jiwa.. Dari hasil pembahasan yang telah di ketahui dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1.      Dengan Analisis data statistika dapat sebagai upaya mengolah data menjadi informasi utuk mengetahui laju jumlah penduduk di suatu wilayah.
2.      Penetapan komoditas unggulan dapat mengetahui potensi produk unggulan di suatu wilayah untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu daerah.
3.      Analisis data kependudukan dapat menentukan  dalam perencanaan pembangunan daerah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANALISIS POTENSI DAN PRODUK UNGGULAN KABUPATEN SITUBONDO

I.                         PENDAHULUAN Deskripsi Kabupaten Kabupaten Situbondo memiliki beragam potensi yang mampu menunjang pengemban...